Tahapan-tahapan dalam Khithobah

Halo Syabab dan Syababah

AHLAN WA SAHLAN KAYFA HALUK

Kami mahasisiwa dari Divisi khitobah komunitas tahta syajarah (KTS) Merupakan divisi yang mewadahi mahasiswa PBA dalam mengikuti pelatihan Pidato Berbahasa Arab/khitobah. Kini divisi khitobah telah mengadakan pelatihan ke dua kalinya tepat pada hari Sabtu, 30 Mei 2025 di Ruang A5 pukul 13.00 WIB s/d Selesai, Pada pelatihan kali ini diikuti oleh para Mahasiswa PBA dengan penuh antusias karena Pemateri yang sangat luar biasa dan penuh interaktif, yakni Ustadz Rifan Ali Hafidz A.MA ,S.Pd.

        Dalam pelatihan khitobah ini dihadiri oleh 9 mahasiswa PBA yang sangat antusias dalam mengenal apa itu khitobah. Karena pemateri yang sangat interaktif semua mahasiswa diberikan waktu untuk berpendapat apa saja tahapan dalam berkhitobah, dan menyebutkan apa saja tahapan Maharah seseorang dalam Asas arobiyyah. Yakni dari 1. Maharah Istima’ 2. Maharah kalam 3. Maharah Qiroah 4. Maharah Kitabah. Ini seperti yang terjadi pada tahapan belajarnya Bayi yang mana dia bermula belajar dari mendengarkan lalu berkata/berbicara, kemudian membaca sampai dia si bayi bisa menulis.setelah Semua mahasiswa belajar membiasakan kalam arabiyah, Ustadz Rif’an mengatakan alasan mengapa ia melatih kita seperti itu, yakni karena banyak mahasiswa PBA yg terjebak organisasi yg tidak ada sangkut pautnya dg Bahasa Arab. Sehingga ia kurang memperbanyak Bahasa Hadafnya (tujuan utamanya yakni Fashih Bahasa Arab) dalam kehidupan sehari-harinya belajar di kampus, dan malah lebih sering menggunakan Bahasa Ibu (Indonesia), itu artinya ada kekuarangan yang harus di perbaiki lagi oleh para Mahasiswa PBA yang menekuni Bahasa Arab ituu sendiri.            Dan kabar baiknya pada pelatihan khitobah kali ini dihadiri oleh Mahasiswa Internasional UIN SAIZU dari Sudan yakni Akh Thoyyib Ibrahim. Beliau di berikan kesempatan di depan untuk mengenalkan diri dan bercakap-cakap dengan para Mahasiswa Satu persatu. Sehingga  Mahasiswa sangat senang karena dapat berbicara langsung bersama orang Arab asli. Kelas menjadi lebih ramai karena mereka menjadi berfikir apa maksud dari yang sedang ditanyakan langsung oleh  Akh Thoyyib Ibrahim.Mahasiswa juga diberikan waktu untuk bertanya kepada Ahmed dengan Bahasa Indonesia, sehingga ini menjadi kegiatan Belajar yang saling menguntungkan antara satu sama lain. Mereka langsung praktek bagaimana menghadapi kesulitan atau kendala dalam berbica langsung dengan orang arab asli. Tentunya ada Mas Rifan yang mau menerjemahkan jika ada sesuatu kata yang mana mereka belum paham. Kembali lagi pada intinya khitobah itu mengajarkan kita supaya terbiasa menggunakan maharoh Kalam dalam kehidupan sehari-hari dengan konteks yang sesuai pada tempatnya,ini bertujuan supaya Mahasiswa PBA terlihat fashih dan di akui kepintarannya dalam Berbahasa Arab.

“Alhamdulillah, dengan selesainya pelatihan khitobah ini, kami dapat meningkatkan kemampuan berbicara di depan orang arab dengan  yang baik dan benar. kami juga memperoleh pengetahuan tentang teknik penyampaian khitobah yang efektif dan cara membangun koneksi dengan audiens, apalagi orang arab langsung. Semoga ilmu yang diperoleh dapat bermanfaat bagi kita dalam berdakwah dan berkomunikasi dengan masyarakat.”

Sedikit kata untuk semangat untuk belajar dan berilmu.

من تعلم اللغة فانه تعلم ثقافتها

”Barang siapa yang belajar bahasa maka sungguh ia juga belajar kebudayaannya.”

Mari bergabung bersama kami divisi khitobah pada pelatihan selanjutnya ….. Komunitas Tahta syajarah berbahasa tak putus asa, Tahiyatul arabiyah ✊✊✊

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *